Leader’s Insight: From Regulation to Action, Implementing ESG Principles for Sustainable Business
October 2025
Imagine working in a factory where employees operate in a safe, healthy, and humane environment. The Better Work program, a collaboration between the ILO and IFC in the garment sector, has shown how powerful this can be. An evaluation in 2016 found that workers in improved conditions completed their tasks 40 minutes faster that those working under pressure.
Better Work is just one of many concrete examples of how Environmental, Social, and Governance (ESG) principles drive sustainable business performance. Caring for workers is not merely an ethical obligation, it is a smart business move that enhances both productivity and corporate credibility.
In this edition of Leader’s Insight, Mr. Ali Rahmadi, Sustainability Division Head at Moores Rowland Indonesia, shares his perspective on how companies in Indonesia should approach ESG.
Why ESG Matters to Business Sustainability
In today’s business landscape, transparency is no longer optional. Investors, regulators, and consumers now judge companies not only on financial results, but also on how responsibly they treat people and the planet.
“ESG performance and human rights are at the core of risk management and long-term business success,” Ali explains.
“Well-managed ESG can also unlock significant opportunities, including better governance and decision-making, improved operational efficiency, stronger employee loyalty and greater access to capital.
Yet, many companies in Indonesia still view ESG as nothing more than a compliance requirement. Ali emphasizes that compliance is only the starting point. “What must change is the mindset: companies should see ESG as an investment in long-term competitiveness, not a burden.”
Leadership Must Come First
Building a company that prioritizes the well-being of its people and the environment cannot happen overnight. According to Ali, strong leadership support is non-negotiable. From there, companies can conduct stakeholder interviews to map both internal and external expectations.
“The next step is to align ESG priorities with the company’s medium- and long-term strategies,” Ali advises. He also encourages organizations to leverage existing systems, such as the Contractor Safety Management System (CSMS), and expand their use to assess and manage human rights risks.
The Reality of ESG Implementation
Despite its potential, the ESG journey is not without obstacles. Ali highlights two major challenges. First, the lack of leadership commitment. Without senior management support, ESG initiatives often lose funding mid-way, suffer from poor coordination, and risk being perceived as greenwashing.
The second obstacle is low cross-departmental awareness. Too often, ESG is viewed as the sole responsibility of sustainability teams. In truth, ESG can only succeed when it becomes a shared responsibility. As Ali puts it, just like workplace safety, ESG should be embedded across every level of the organization.
Building a Sustainable Business with Moores Rowland Indonesia
The ESG journey may not be easy, but it is far from impossible. Moores Rowland Indonesia assists companies throughout their business cycle to ensure ESG is truly integrated into their corporate governance
Our services cover strategy development, roadmap design, and the creation of effective monitoring mechanisms. With this approach, companies go beyond regulatory compliance and turn ESG into a genuine source of value, thereby enhancing efficiency, strengthening reputation, and unlocking long-term business opportunities.
Building ESG is not a journey you have to take alone. At Moores Rowland Indonesia we are ready to support you every step of the way. Contact us today for a free consultation:
Jakarta: contact-jakarta@moores-rowland.com
Bali: contact-bali@moores-rowland.com
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Leader’s Insight: Dari Regulasi ke Aksi, Implementasi ESG untuk Bisnis Berkelanjutan
Bayangkan bekerja di sebuah pabrik di mana seluruh pekerjanya beroperasi dalam lingkungan yang aman, sehat, dan manusiawi. Program Better Work, kolaborasi ILO dan IFC di sektor garmen, membuktikan betapa besar dampaknya. Evaluasi pada tahun 2016 menemukan bahwa pekerja yang berada dalam kondisi kerja yang lebih baik menyelesaikan tugas mereka 40 menit lebih cepat dibandingkan mereka yang bekerja di bawah tekanan.
Program Better Work hanyalah salah satu dari banyak contoh konkret bagaimana Environmental, Social, and Governance (ESG) — atau dalam Bahasa Indonesia disebut Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) — mendorong kinerja bisnis yang berkelanjutan. Kepedulian terhadap pekerja bukan hanya sekadar kewajiban etis, melainkan langkah cerdas yang dapat diambil perusahaan guna meningkatkan produktivitas serta kredibilitas perusahaan.
Dalam edisi Leader's Insights kali ini, Ali Rahmadi selaku Head of Sustainability Division di Moores Rowland Indonesia, membagikan pandangannya tentang bagaimana perusahaan di Indonesia seharusnya menerapkan ESG.
Mengapa ESG Penting bagi Keberlanjutan Bisnis
Dalam lanskap bisnis saat ini, transparansi bukan lagi pilihan. Investor, regulator, dan konsumen kini menilai perusahaan bukan hanya dari hasil keuangan, tetapi juga dari seberapa bertanggung jawab mereka memperlakukan manusia dan lingkungan.
“Kinerja ESG dan hak asasi manusia berada di jantung manajemen risiko dan keberhasilan bisnis jangka panjang,” jelas Ali.
“ESG yang dikelola dengan baik juga dapat membuka peluang besar, seperti tata kelola dan pengambilan keputusan yang lebih baik, efisiensi operasional yang meningkat, loyalitas karyawan yang lebih kuat, dan akses yang lebih luas terhadap modal.”
Namun, banyak perusahaan di Indonesia masih memandang ESG semata-mata sebagai kewajiban kepatuhan. Ali menekankan bahwa kepatuhan hanyalah titik awal. “Yang perlu diubah adalah pola pikir: perusahaan harus melihat ESG sebagai investasi untuk daya saing jangka panjang, bukan sebagai beban.”
Kepemimpinan Harus Menjadi yang Utama
Membangun perusahaan yang memprioritaskan kesejahteraan manusia dan lingkungan tidak dapat terjadi dalam semalam. Menurut Ali, dukungan kepemimpinan yang kuat adalah hal yang tidak dapat ditawar. Dari sana, perusahaan dapat melakukan wawancara dengan para pemangku kepentingan untuk memetakan ekspektasi internal maupun eksternal.
“Langkah berikutnya adalah menyelaraskan prioritas ESG dengan strategi jangka menengah dan panjang perusahaan,” ujar Ali. Ia juga mendorong organisasi untuk memanfaatkan sistem yang sudah ada, seperti Contractor Safety Management System (CSMS), serta memperluas penggunaannya untuk menilai dan mengelola risiko hak asasi manusia.
Realitas Implementasi ESG
Meski potensinya besar, perjalanan ESG tidak lepas dari tantangan. Ali menyoroti dua hambatan utama. Pertama, kurangnya komitmen kepemimpinan. Tanpa dukungan manajemen puncak, inisiatif ESG sering kali kehilangan pendanaan di tengah jalan, mengalami koordinasi yang lemah, dan berisiko dianggap sebagai greenwashing.
Kedua, rendahnya kesadaran lintas departemen. Terlalu sering ESG dianggap sebagai tanggung jawab eksklusif tim keberlanjutan. Padahal, ESG hanya dapat berhasil jika menjadi tanggung jawab bersama. Seperti yang dikatakan Ali, “sama seperti keselamatan kerja, ESG harus tertanam di setiap lapisan organisasi.”
Membangun Bisnis Berkelanjutan Bersama Moores Rowland Indonesia
Perjalanan menuju ESG memang tidak mudah, namun jauh dari kata mustahil. Moores Rowland Indonesia mendampingi perusahaan di setiap tahap siklus bisnisnya untuk memastikan ESG benar-benar terintegrasi dalam tata kelola perusahaan.
Layanan kami mencakup pengembangan strategi, perancangan roadmap, serta pembuatan mekanisme pemantauan yang efektif. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat melampaui sekadar kepatuhan regulasi dan menjadikan ESG sebagai sumber nilai yang nyata, meningkatkan efisiensi, memperkuat reputasi, dan membuka peluang bisnis jangka panjang.
Membangun praktik ESG bukanlah perjalanan yang harus Anda tempuh sendirian. Moores Rowland Indonesia siap mendukung Anda di setiap langkahnya.
Hubungi kami untuk konsultasi gratis:
Jakarta: contact-jakarta@moores-rowland.com
Bali: contact-bali@moores-rowland.com

